
2025/07/27
Jepang merupakan salah satu negara dengan kualitas pendidikan terbaik di Asia. Untuk bisa masuk ke universitas di negara ini, kamu harus melewati beberapa proses khusus yang berbeda dari negara lain. Kamu harus mempersiapkan dan mengikuti beberapa syarat kuliah di Jepang.
Selain karena kualitas pendidikan yang luar biasa, beberapa pelajar internasional sudah terpikat terlebih dahulu dengan budaya yang ada di sana. Budaya populer Jepang terdiri dari berbagai macam jenis produk budaya, contohnya anime, manga (komik), Japan music (J-pop), dorama, dan gim.
Karena daya saing yang tinggi, kamu harus mempersiapkan persiapan dengan matang. Banyak pelajar internasional yang gagal karena mereka meremehkan persiapan masuk universitas di Jepang. Berikut adalah beberapa syarat kuliah di Jepang yang perlu kamu persiapkan:
Ada beberapa syarat kuliah S1 di Jepang yang harus dipenuhi pelajar Internasional, termasuk calon mahasiswa dari Indonesia. Persyaratan ini mencakup aspek akademik, kemampuan bahasa, dokumen administrasi, serta kesiapan finansial. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Ijazah dan transkrip nilai adalah dokumen wajib untuk mendaftar kuliah di Jepang. Transkrip menunjukkan performa akademik kamu selama sekolah dan akan dinilai oleh pihak universitas. Kedua dokumen ini biasanya harus diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang atau Inggris. Kamu juga mungkin perlu melakukan legalisasi tergantung kebijakan universitas. Pastikan semua dokumen lengkap agar proses seleksi berjalan lancar.
Syarat kuliah di Jepang yang satu ini merupakan yang paling wajib untuk kamu ambil. Seperti yang kita tahu, ketika kamu kuliah di Jepang, kamu akan belajar dan berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa jepang. Ujian ini dirancang untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang dari pelajar yang tidak menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa utamanya. JLPT (Japanese Language Proficiency Test) ditawarkan dua kali per tahun pada bulan Juli dan Desember dan dikelola oleh Japan Educational Exchanges and Services (JEES) dan Japan Foundation.
Ada lima level tes JLPT - N1, N2, N3, N4 dan N5 - dengan N5 yang paling mudah dan N1 yang paling sulit. N1 dan N2 berguna sebagai bukti kemampuan bahasa Jepang saat mencari pekerjaan di Jepang atau melakukan kegiatan serupa. Siswa internasional didorong untuk mengikuti tes ini, baik untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang mereka sendiri atau untuk membantu mereka mencari pekerjaan di masa depan.
Kalau kamu memilih program yang pengantarnya bahasa Inggris, kamu perlu sertifikat TOEFL, IELTS, atau sejenisnya. Skor minimum biasanya tergantung kampus, tapi rata-rata di kisaran IELTS 5.5–6.0. Sertifikat ini menunjukkan bahwa kamu siap belajar di lingkungan akademik internasional. Kalau kamu belum punya, bisa ikut tes resmi terlebih dahulu. Pastikan hasilnya masih berlaku saat mendaftar.
Baca juga : Perbedaan IELTS dan TOEFL, Mana yang Lebih Tepat untuk Beasiswa dan Studi ke Luar Negeri?
EJU (Examination for Japanese University Admission for International Students) adalah ujian yang dirancang untuk pelajar internasional yang ingin mendaftar dan belajar di universitas Jepang (sarjana), dll. Ujian masuk ini menguji pengetahuan akademik dasar (Sains, Jepang dan Dunia, dan Matematika). Tidak ada batasan berapa umur atau kesempatan untuk kamu yang ingin mengikuti EJU. Skor EJU berlaku selama dua tahun.
485 universitas, atau 60% universitas Jepang, termasuk sebagian besar universitas nasional memerlukan penyerahan skor EJU sebagai bagian dari aplikasi. Manfaat lain dari EJU adalah bahwa beberapa sekolah menawarkan "penerimaan sebelum kedatangan" di mana siswa yang mengambil EJU dapat diterima di sekolah sebelum tiba di Jepang, dan ada beasiswa kehormatan bagi siswa yang mencapai nilai tinggi di EJU.
Kamu akan diminta menulis essay yang menjelaskan alasan kamu ingin kuliah di Jepang dan tujuanmu ke depan. Tulisan ini penting untuk menunjukkan keseriusan dan keunikan dirimu sebagai calon mahasiswa. Selain itu, kamu juga harus melampirkan CV atau daftar riwayat hidup yang relevan. Isinya bisa berupa pengalaman organisasi, lomba, atau hal lain yang mendukung. Usahakan menulis dengan jujur dan terstruktur.
Biasanya kamu perlu mengumpulkan satu atau dua surat rekomendasi dari guru atau kepala sekolah. Surat ini membantu universitas mengenal kamu dari sudut pandang pendidik yang pernah bekerja langsung denganmu. Rekomendasi yang baik adalah yang menjelaskan karakter, semangat belajar, dan potensi kamu. Pilih pemberi rekomendasi yang benar-benar mengenal kamu. Pastikan juga suratnya ditulis rapi dan sesuai format.
Untuk mendapatkan visa pelajar, kamu harus menunjukkan bahwa kamu mampu membiayai kuliah dan kehidupan selama di Jepang. Ini bisa berupa rekening pribadi, surat sponsor, atau dokumen beasiswa. Perkiraan biaya kuliah dan hidup per tahun cukup tinggi, jadi bukti finansial ini penting. Tanpa dokumen ini, aplikasi visamu bisa ditolak. Kalau kamu punya sponsor, pastikan surat keterangannya resmi dan jelas.
Selain beberapa syarat kuliah di Jepang di atas, kamu juga perlu menyiapkan paspor, pas foto dan surat sehat. Paspor yang masih berlaku adalah dokumen wajib untuk semua pendaftaran internasional. Selain itu, kamu juga perlu pas foto formal dan surat keterangan sehat dari dokter. Beberapa kampus meminta hasil pemeriksaan kesehatan tertentu, terutama untuk visa dan asuransi. Dokumen ini biasanya dikumpulkan di tahap akhir sebelum keberangkatan. Jadi sebaiknya kamu siapkan dari awal agar tidak tergesa-gesa.
Baca juga : 12 Jurusan Kuliah di Jepang yang Prospek Kerjanya Bagus!
Salah satu syarat kuliah S2 di Jepang adalah kamu perlu memiliki gelar sarjana (S1) dari universitas yang diakui. Selain itu, kamu juga harus menyiapkan dokumen penting seperti transkrip nilai, ijazah, surat rekomendasi dari dosen atau atasan akademik, dan personal statement atau research plan. Bagi program yang menggunakan bahasa Jepang, kamu biasanya diminta punya sertifikat JLPT minimal level N2. Sementara untuk program internasional berbahasa Inggris, kamu perlu sertifikat TOEFL atau IELTS dengan skor tertentu, tergantung universitasnya. Beberapa kampus juga meminta kamu mengikuti wawancara atau tes tambahan yang relevan dengan bidang studi.
Perbedaan utama dengan syarat kuliah S1 terletak pada kebutuhan research proposal. Di jenjang pascasarjana, hampir semua universitas meminta calon mahasiswa menuliskan rencana penelitian (research plan) secara detail. Proposal ini akan sangat menentukan apakah kamu cocok dengan dosen pembimbing atau program yang kamu tuju. Selain itu, seleksi S2 umumnya lebih ketat dan berbasis akademik serta kesesuaian minat riset. Untuk kamu yang mendaftar lewat jalur beasiswa seperti MEXT, syaratnya bisa sedikit berbeda, seperti adanya surat rekomendasi resmi dari institusi, batas usia tertentu, dan proses seleksi terpisah.
Baca juga : Cara Kuliah di Jepang dengan Biaya Sendiri yang Realistis
Itu tadi daftar syarat kuliah di Jepang untuk jenjang S1 maupun S2. Namun, proses persiapannya memang cukup panjang dan perlu perencanaan yang matang, mulai dari persyaratan akademik, bahasa, hingga dokumen pendukung lainnya. Semakin awal kamu mulai mempersiapkan semuanya, semakin besar juga peluangmu untuk diterima di universitas impian.
Kalau kamu merasa butuh panduan lebih lanjut, kamu bisa ikut bimbingan kuliah ke luar negeri bersama EduAll. Tim EduAll siap membantu kamu dari awal—mulai dari memilih universitas, menyiapkan dokumen, hingga persiapan wawancara dan keberangkatan. Dengan pendampingan yang terstruktur dan dukungan dari mentor berpengalaman, proses yang tadinya terasa rumit bisa jadi lebih mudah dan terarah. Yuk, wujudkan kuliah di Jepang bareng EduAll!