
2025/06/06
Bagi kamu yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, mungkin sering bertanya-tanya: Apa perbedaan IELTS dan TOEFL? IELTS 6.5 setara dengan TOEFL berapa? Apakah lebih baik mengambil TOEFL atau IELTS? Artikel ini akan membahas semua pertanyaan tersebut secara lengkap dan komprehensif, berdasarkan sumber-sumber valid, serta disesuaikan dengan kebutuhan kamu sebagai calon mahasiswa internasional.
IELTS (International English Language Testing System) dan TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah dua tes kemampuan bahasa Inggris paling umum yang diakui secara global. Berikut beberapa perbedaan utamanya:
Aspek | IELTS | TOEFL |
Penyelenggara | British Council, IDP, Cambridge | ETS (Educational Testing Service) |
Format Ujian | Paper-based dan komputer (CBT) | Umumnya komputer (iBT - Internet Based) |
Skor Total | 0 – 9 | 0 – 120 |
Durasi | ± 2 jam 45 menit | ± 3 jam |
Speaking Test | Wawancara langsung dengan penguji | Rekaman suara via komputer |
Digunakan di | Lebih populer di Inggris, Australia, dll. | Lebih populer di AS dan Kanada |
Baca juga: Apa itu TOEFL Test? Jenis, Isi Tes, Cara Belajar, Fungsi
Banyak siswa bertanya: IELTS 6.5 setara dengan TOEFL berapa? Menurut tabel konversi resmi dari ETS dan IDP, skor IELTS 6.5 setara dengan TOEFL iBT sekitar 79–93. Skor ini umumnya sudah memenuhi syarat masuk universitas-universitas ternama di luar negeri.
IELTS | TOEFL iBT (Perkiraan Setara) |
6.0 | 60–78 |
6.5 | 79–93 |
7.0 | 94–101 |
7.5 | 102–109 |
Pemilihan antara TOEFL dan IELTS sangat bergantung pada kebutuhan pribadi, tujuan akademik, dan kenyamanan dalam metode pengujian. Berikut beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan secara menyeluruh:
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini secara objektif, kamu bisa menentukan jenis tes yang paling sesuai untuk menunjang rencana studi ke luar negeri secara optimal.
Baca juga: 10 Universitas Terbaik di Asia Tenggara 2025, Ada di Indonesia!
Pertanyaan ini cukup subjektif. Banyak siswa merasa IELTS lebih mudah, terutama bagian speaking karena interaksinya langsung dengan manusia. Tapi ada juga yang merasa TOEFL lebih mudah, karena seluruh ujian dilakukan secara digital dan terstruktur.
Namun, tingkat kesulitan sebenarnya sangat tergantung pada gaya belajar, pengalaman, dan preferensi individu. Misalnya, peserta yang terbiasa dengan sistem pembelajaran berbasis kurikulum internasional mungkin lebih familiar dengan format TOEFL, sementara mereka yang sering berlatih diskusi dan presentasi cenderung lebih nyaman dengan pendekatan IELTS. Selain itu, faktor seperti kemampuan mengetik, kecepatan membaca, dan cara memproses informasi lisan juga bisa mempengaruhi persepsi terhadap tingkat kesulitan masing-masing tes.
Banyak program beasiswa, seperti LPDP, Chevening, Australia Awards, dan Erasmus, menerima kedua jenis tes. Namun, beberapa beasiswa lebih menyukai IELTS karena digunakan secara luas di Eropa dan Asia-Pasifik.
Oleh karena itu, jika kamu ingin membuka lebih banyak peluang, terutama ke Inggris, Australia, atau Eropa, kami sarankan mengambil IELTS. Apalagi jika kamu mengikuti program persiapan IELTS yang terstruktur dan didampingi mentor berpengalaman, peluangmu untuk lolos akan lebih besar.
Jika kamu ingin kuliah di luar negeri, langkah awal yang tepat adalah mempersiapkan kemampuan bahasa Inggris melalui program persiapan IELTS dari EduALL. Setelah itu, kamu bisa melanjutkan dengan mengikuti Admissions Mentoring kami, program komprehensif yang dirancang untuk mendampingi calon mahasiswa dalam memilih universitas yang sesuai, menyiapkan dokumen aplikasi, menulis esai personal yang kuat, hingga latihan menghadapi wawancara seleksi. Dengan bimbingan dari mentor berpengalaman, peluangmu untuk diterima di kampus impian akan jauh lebih besar. Yuk, mulai perjalanan studimu bersama EduALL!