
2025/08/07
Memilih jurusan kuliah dari jalur IPA bukan sekadar soal minat, tapi juga menyangkut masa depan, terutama bagi perempuan. Sayangnya, data global menunjukkan bahwa hanya 35% lulusan STEM adalah perempuan, dan dari jumlah itu, hanya 25% yang benar-benar bekerja di bidangnya. Di Indonesia, angka partisipasi perempuan di sektor STEM bahkan diperkirakan hanya sekitar 8%. Artinya, meskipun banyak perempuan masuk ke jurusan IPA, tidak semuanya mendapat peluang karir yang setara. Maka, penting untuk memilih jurusan yang tidak hanya diminati, tapi juga realistis dari segi prospek kerja dan keberlanjutan karir.
Stereotip sosial, minimnya dukungan kebijakan kerja yang inklusif, serta kurangnya role model perempuan di bidang sains dan teknologi membuat karier perempuan di jurusan IPA tidak semudah yang dibayangkan. Banyak perempuan yang akhirnya beralih ke bidang non-STEM setelah lulus, bukan karena kurang kemampuan, tetapi karena tidak ada pendampingan dalam merancang jalur akademik dan profesional mereka sejak awal.
Inilah kenapa proses pemilihan jurusan perlu dilakukan secara strategis. Tidak cukup hanya berdasarkan nilai rapor atau keinginan sesaat, melainkan harus mempertimbangkan kondisi industri, kebutuhan jangka panjang, dan kapasitas pribadi.
Berikut beberapa jurusan kuliah dari jalur IPA yang memiliki prospek kerja kuat dan cenderung lebih inklusif terhadap perempuan:
1. Kedokteran dan Keperawatan
Profesi di bidang kesehatan cenderung lebih terbuka bagi perempuan. Selain menjadi dokter atau perawat, ada pula spesialisasi seperti kedokteran anak, kebidanan, atau kesehatan masyarakat yang sangat dibutuhkan di berbagai lini pelayanan kesehatan.
2. Farmasi dan Ilmu Gizi
Farmasi menawarkan karier yang stabil di industri obat, rumah sakit, maupun sektor kosmetik dan riset. Sementara jurusan gizi kini makin diminati seiring meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat.
3. Statistika dan Data Science
Di era digital, kebutuhan akan analis data terus meningkat. Perempuan yang tertarik pada angka, riset, dan teknologi bisa menjadikan jurusan ini sebagai pintu masuk ke karier yang fleksibel dan berpenghasilan tinggi.
4. Teknik Informatika dan Ilmu Komputer
Meski masih didominasi laki-laki, bidang ini mulai membuka ruang lebih luas untuk perempuan, khususnya dalam peran UI/UX designer, data analyst, dan software developer.
5. Arsitektur dan Teknik Lingkungan
Kreativitas yang berpadu dengan sains membuat kedua jurusan ini cocok untuk perempuan yang tertarik pada desain, pembangunan berkelanjutan, dan isu lingkungan hidup.
Baca juga: Jurusan Teknik Apa Saja? Kenali 10 Pilihan Populer dan Kampus Terbaik di Dunia
Fakta bahwa kamu pintar Matematika atau Biologi belum cukup untuk menentukan jurusan. Jurusan yang sesuai harus mempertimbangkan aspek berikut:
Banyak siswa perempuan yang sebenarnya punya potensi di bidang STEM, tetapi tersingkir karena kurang persiapan teknis, nilai Matematika tidak stabil, gagal di tes masuk, atau kurang percaya diri menghadapi persaingan.
Tutoring Program kami dirancang untuk membangun fondasi akademik yang kuat sejak SMA. Siswa akan mendapat bimbingan intensif di mata pelajaran utama serta latihan soal dan strategi menghadapi tes seperti UTBK, SAT, atau HSK jika ingin kuliah di luar negeri.
Masa depan tidak ditentukan oleh jurusan saja, tapi oleh strategi, kesiapan, dan pendampingan yang kamu terima selama prosesnya. Perempuan dari jalur IPA tetap punya peluang besar untuk sukses, asalkan dibekali dengan perencanaan matang sejak SMA.
Jika kamu ingin lebih siap menghadapi masa depan lewat pilihan jurusan yang tepat, program Admission Mentoring EduALL bisa mendampingi kamu dari awal—mulai dari pemilihan jurusan, strategi seleksi, hingga persiapan akademik. Yuk, mulai wujudkan masa depanmu hari ini dengan langkah yang lebih terarah!