
2025/06/17
Saat mempertimbangkan studi lanjut di luar negeri, banyak calon mahasiswa menghadapi pertanyaan klasik yang muncul saat riset di internet: apa perbedaan gelar MA dan MSc?, apa perbedaan gelar MA dan MSc saat kuliah di luar negeri?, dan yang paling sering ditanyakan: apa yang lebih baik, MA atau MSc? Selain itu, tidak sedikit yang juga masih bingung tentang jurusan untuk gelar MA dan jurusan gelar MSc mana saja yang tersedia di kampus-kampus luar negeri. Artikel ini akan membahas secara tuntas perbedaan mendasar antara kedua gelar magister tersebut dari pendekatan akademik, cakupan jurusan, hingga arah karir yang bisa kamu ambil setelah lulus.
MA (Master of Arts) adalah gelar magister yang berfokus pada bidang humaniora dan ilmu sosial. Sementara itu, MSc (Master of Science) adalah gelar magister yang berkonsentrasi pada bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
Kedua gelar ini biasanya diselesaikan dalam waktu 1 hingga 2 tahun. Namun, struktur kurikulumnya sangat berbeda. Gelar MA cenderung bersifat teoritis dan reflektif, mengandalkan analisis kritis dan esai panjang. Sedangkan MSc lebih banyak mengandalkan pendekatan kuantitatif, riset laboratorium, dan penggunaan metode ilmiah yang ketat.
Jika kamu mengambil program MA atau MSc di luar negeri, terutama di Inggris, Jerman, Belanda, atau Australia, kamu mungkin akan menemukan satu jurusan yang tersedia dalam dua bentuk program ini. Contohnya, jurusan psikologi bisa ditawarkan sebagai MA jika berfokus pada teori sosial dan budaya, atau sebagai MSc jika berfokus pada eksperimen dan statistik.
Gelar MA lebih sering dikaitkan dengan jurusan-jurusan seperti:
Di sisi lain, gelar MSc biasanya mencakup jurusan seperti:
Dengan demikian, perbedaan gelar MA dan MSc bukan hanya terletak pada nama, tetapi juga pada cara berpikir dan metode belajar yang digunakan dalam program tersebut.
Baca juga: Universitas di London: Panduan Lengkap Kuliah dan Pilihan Jurusan Terbaik
Pertanyaan ini sering muncul, tetapi jawabannya sangat bergantung pada tujuan studimu. Tidak ada gelar yang secara absolut “lebih baik”. Sebaliknya, yang perlu kamu tanyakan adalah: Mana yang lebih relevan untuk karirku ke depan?
Jika kamu tertarik pada dunia teknologi, riset ilmiah, atau pekerjaan yang melibatkan pengolahan data dan metode kuantitatif, maka MSc adalah pilihan yang lebih tepat. Namun, jika kamu lebih tertarik pada bidang yang melibatkan pemikiran kritis, interaksi sosial, dan konsep budaya, maka MA bisa memberikan fondasi yang lebih kuat.
Untuk masuk ke program PhD, keduanya dapat menjadi jalur yang valid, tetapi program MSc sering kali dianggap lebih “serius” dalam dunia akademik karena pendekatannya yang berbasis riset dan data.
Di antara berbagai negara tujuan studi, universitas-universitas di Inggris, Belanda, dan Jerman sangat fleksibel dalam menawarkan kedua jenis gelar ini. Di University of Edinburgh misalnya, jurusan Artificial Intelligence ditawarkan dalam bentuk MSc, sementara jurusan Media and Cultural Studies ditawarkan dalam bentuk MA. Di Jerman, gelar MSc lebih umum ditemukan di universitas teknik seperti TU Munich atau RWTH Aachen, sedangkan MA lebih dominan di kampus seni dan humaniora seperti Humboldt University.
Bagi pelajar Indonesia, penting untuk menyesuaikan pilihan gelar dengan kebutuhan beasiswa juga. Banyak beasiswa seperti DAAD, LPDP, dan Erasmus+ memperhatikan kesesuaian gelar dengan latar belakang dan rencana studi ke depan.
Menentukan pilihan antara MA dan MSc bukan tentang mana yang lebih hebat, tetapi soal kecocokan dengan minat pribadi, latar belakang akademik, dan tujuan karir ke depan. Perbedaan gelar MA dan MSc bukan hanya terletak pada jurusannya, tapi juga pada gaya pembelajaran, jenis tugas yang diberikan, serta peluang kerja yang tersedia setelah lulus.
Kalau kamu sedang mempertimbangkan untuk kuliah di luar negeri namun belum yakin harus mengambil jalur MA atau MSc, penting untuk benar-benar memahami struktur kurikulum, metode pengajaran, dan prospek karir masing-masing program. Keputusan yang didasarkan pada pemahaman ini akan jauh lebih kuat dibanding sekadar ikut-ikutan tren atau tergiur prestise gelar semata.
Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai cara kuliah di luar negeri, kamu bisa cek program-program EduALL, seperti: