
2025/08/07
Jepang semakin menjadi primadona bagi mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia. Selain reputasinya di bidang teknologi dan riset, sistem akademik Jepang dikenal rapi, berkualitas, dan berstandar global. Namun sebelum mempersiapkan aplikasi, penting untuk memahami seputar sistem pendidikan tinggi di Jepang, kuliah di Jepang berapa tahun, kuliah di Jepang maksimal umur berapa, dan kuliah di Jepang berapa jam agar kamu dapat menyusun strategi studi dan kehidupan yang matang.
Menurut MEXT, struktur pendidikan tinggi Jepang terdiri dari beberapa institusi: universitas (daigaku), junior college, colleges of technology (kōsen), senmon gakko (vocational colleges), dan graduate school untuk jenjang master dan doktoral
Pada Mei 2020 tercatat ada sekitar 795 universitas, 323 junior college, 57 kōsen, dan 2.779 vocational colleges. MEXT memastikan mutu melalui kebijakan persetujuan pendirian, akreditasi berkala, dan evaluasi independen yang ketat.
Durasi studi bervariasi sesuai jenjang pendidikan:
Mahasiswa S1 umumnya butuh minimal 124 SKS; satu SKS mencakup 45 jam total belajar (kuliah + studi mandiri).
Secara umum tidak ada batasan usia untuk mendaftar program sarjana atau vokasi di universitas Jepang. Namun, jika kamu mengincar beasiswa MEXT, terdapat batasan usia: maks 25 tahun untuk jenjang S1, dan maks 35 tahun untuk program riset/S2–S3. Seleksi mandiri melalui universitas biasanya tidak membatasi usia, selama memenuhi kualifikasi akademik dan bahasa.
Standar jam belajar di Jepang cukup ketat. Biasanya mahasiswa S1 menempuh 15–20 jam per minggu dalam ruangan kelas, tergantung jumlah SKS yang diambil. Setiap 1 SKS mewakili 45 jam kerja terdiri dari 15 jam kuliah dan 30 jam studi mandiri .
Di universitas seperti Tohoku atau Hokkaido, satu SKS biasanya adalah dua pertemuan kelas (90 menit), total setara 45 jam per semester .
Namun, ini belum termasuk praktikum, seminar mingguan (terutama S2–S3), tugas esai, dan riset lapangan atau lab.
Mahasiswa internasional juga bisa bekerja paruh waktu dua puluh delapan jam per minggu dalam masa perkuliahan, dan lebih banyak saat liburan. MEXT mengingatkan agar tidak sampai mengganggu studi reguler.
Dengan memahami sistem pendidikan tinggi di Jepang, kamu bisa lebih realistis mengatur ekspektasi dan persiapan sebelum mendaftar. Program S1 berjalan selama 4 tahun (6 tahun untuk jurusan profesi), beban studi rata-rata 15–20 jam per minggu, tanpa batas usia kecuali untuk jalur beasiswa pemerintah. Dengan dukungan beasiswa dan kerja part-time, kesempatan studi di Jepang menjadi sangat terbuka.
Kalau kamu punya rencana kuliah ke Jepang tapi masih belum yakin harus mulai dari mana, EduALL siap bantu. Melalui program Admission Mentoring, kamu akan dibimbing secara menyeluruh mulai dari pemilihan jurusan dan universitas, strategi pendaftaran, hingga persiapan dokumen dan wawancara.
Yuk, mulai persiapannya bareng EduALL, supaya langkahmu ke Jepang makin terarah dan bisa diwujudkan!